Tuesday 6 September 2011

Ekonomi Pedesaan Berlandaskan Agribisnis

Pembangunan ekonomi pedesaan berlandaskan agribisnis (PEPEBA) dipergunakan dalam membangun desa mandiri pangan. Paket kebijakan komprehensif dan terpadu ini meliputi 7 program utama, antara lain pembangunan kelembagaan petani, pengembangan sistem inovasi pertanian, pengembangan kelembagaan petani, optimasi sumber daya berkelanjutan, konsolidasi vertikal agribisnis, pemacuan investasi, dan kebijakan insentif. Ketujuh program utama tersebut merupakan satu kesatuan yang sating komplernenter dan sinergis. Dengan bidang cakupan yang demikian luas. jelas kiranya hahwa penanggung pelaksanaan program-program tersebut berada dalam departemen dan dinas pemerintahan yang berbeda. Oleh karena itu, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi merupakan kunci utama untuk keberhasilan operasionalisasi paket program tersebut. Di tingkat nasional, peranan kantor menteri koordinasi bidang ekonomi (Menko Ekuin) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merupakan kunci bagi kelayakan operasional paradigma pembangunan ini. Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, institusi kunci adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Pembangunan infrastruktur membutuhkan anggaran pembangunan yang sangat besar sehingga harus mendapatkan dukungan politik dad DPR dan DPRD. Oleh karena itu, paradigma PEPEBA hanya dapat dilaksanakan apabila telah ada konsensus nasional. Pembangunan Infrastruktur Ekonomi Pedesaan Adanya infrastruktur ekonomi yang memadai merupakan prakondisi bagi tumbuh kembangnya kegiatan agribisnis dan perekonomian secara umum di pedesaan. infrastruktur esensial bagi agribisnis dan perekonomian pedesaan secara umum mencakup sistem pengairan, pasar komoditas pertanian, jalan raya, kelistrikan, dan jaringan telekomunikasi. Infrastruktur tersebut merupakan barang publik (public good) atau semi publik (semi public good) sehingga pembangunannya harus diselenggarakan oleh pemerintah atau oleh pemerintah bersama-sama dengan masyarakat (swasta). Pembangunan infrastruktur merupakan tanggung jawab pemerintah yang paling strategis dalam operasionalisasi paradigma PEPEBA, dalam membangun desa mandiri pangan. Meskipun dalam volume, kualitas, dan waktu yang berbeda, namun setiap tanaman dan hewan mutlak membutuhkan air. Agroindustri juga membutuhkan air yang cukup. Bagi usaha pertanian, sistem irigasi berguna untuk meningkatkan produktivitas lahan, meningkatkan intensitas tanam, dan meningkatkan potensi diversifikasi penggunaan lahan. Usaha petemakan membutuhkan air bersih dan sistem pengairan yang mengalir. Usaha perikanan membutuhkan air yang subur dan mengalir. Agroindustri membutuhkan air bersih dan sistem pengairan limbah. Secara umum, sistem pengairan merupakan syarat esensial bagi pembangunan agribisnis di pedesaan. Sumber air (misalnya, sungai dan danau) merupakan milik bersama masyarakat (common property). Pembangunan jaringan irigasi skala besar membutuhkan dana investasi yang sangat besar. Oleh karena itu, pembangunan sistem pengairan haruslah diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat lokal secara bersama-sama. Mengingat adanya keterbatasan anggaran pembangunan pemerintah maka alternatif lain yang dapat ditempuh ialah mendorong petani dan pengusaha membangun sumber pengairan sendiri, seperti pompa air tanah atau jaringan irigasi sederhana swakelola. Pasar lokal komoditas pertanian juga sangat esensial bagi tumbuh kembangnya agribisnis pedesaan. Pembangunan pasar lokal sangat diperlukan untuk menjamin bahan pokok yang dihasilkan petani dapat terjual dengan harga wajar. Pembangunan pasar lokal berfungsi menciptakan pasar komoditas pertanian yang efisien. Pasar lokal juga merupakan barang publik yang harus dibangun dan dikelola pemerintah. Jalan raya diperlukan untuk membuka perekonomian desa sehingga tercipta perdagangan dengan perekonomian di luar desa. Sistem jalan yang efisien sangat diperlukan untuk meminimuinkan biaya pemasaran. Sistem jalan raya yang efisien mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan agribisnis. Jalan raya merupakan barang publik yang harus dibangun dan dikelola juga oleh pemerintah. Kelistrikan merupakan sumber tenaga dan penerangan yang sangat esensial untuk agroindustri, serta berbagai alat dan mesin pertanian. Pembangunan kelistrikan pedesaan sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan agribisnis perekonomian desa secara umum dan kenyamanan hidup penduduk pedesaan. Kelistrikan pedesaan dapat dibangun oleh pemerintah dan perusahaan swasta, namun mengingat peran strategisnya, inisiatif dan tanggung jawab utama pembangunan kelistrikan pedesaan harus tetap ada di tangan pemerintah. Usaha kelistrikan swasta pedesaan perlu didorong dalam rangka mempercepat perluasan penyebaran kelistrikan di pedesaan. Jaringan telekomunikasi diperlukan untuk memperlancar lalu-lintas informasi antara desa dan luar desa. Jaringan telekomunikasi bermanfaat untuk mengurangi distorsi informasi pasar. Pengembangan Kelembagaan Petani Usaha tani Indonesia didominasi oleh usaha tani keluarga skala kecil yang sangat lemah dalam berbagai bidang, seperti keterbatasan aset produktif, modal kerja, daya tawar-menawar transaksi, dan kekuatan politik-ekonomi sehingga tidak dapat berkembang mandiri secara dinamis. Petani sangat tergantung pada banyak pihak, pada bantuan subsidi, dukungan harga, serta perlindungan dad pemerintah yang biasanya tidak efisien dan tidak sesuai pula dengan prinsip persaingan bebas yang menjadi dasar kesepakatan WTO sehingga tidak akan dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Petani sangat tergantung kepada orang kaya atau pedagang untuk memperoleh aset produktif (lahan dan peralatan), modal kerja dan perolehan sarana produksi, serta penjualan hasil yang secara ekonomis sangat merugikan petani. Oleh karena itu, memberdayakan petani sehingga dapat tumbuh kembang secara mandiri merupakan langkah kunci untuk mewujudkan strategi pembangunan perekonomian desa berbasis agribisnis. Salah satu cara yang tepat untuk itu ialah menggalang perkataan di antara petani melalui. pembentukan organisasi petani lokal. Organisasi petani yang perlu dikembangkan meliputi: 1. Organisasi untuk mengatur sumber daya bersama, seperti organisasi petani pengguna air, pemanfaatan hutan dan lahan adat, dan sebagainya. 2. Organisasi bisnis kooperatif yang dapat berupa kegiatan kolektif (pembelian sarana produksi kolektif, pengadaan modal kolektif, dan pemasaran kolektif), usaha bersama (kongsi), dan koperasi. 3. Organisasi lobi politik-ekonomi dengan membentuk paguyuban petani.

Monday 5 September 2011

Bisnis Susu Kambing Etawa Sehat Badan dan Kantong

Bisnis Susu Kambing Etawa ternyata cukup potensial untuk ditekuni, selain ternak dan bisnis kambing Etawa yang menggiurkan. Jika anda tidak cukup memiliki lahan dan sumber daya untuk ternak kambing etawa, usaha susu kambing etawa layak dipertimbangkan. Bisnis susu kambing etawa juga cukup menarik untuk ditekuni, karena berbagai manfaat yang terkandung pada susu kambing etawa. Karena itu konsumsi susu kambing etawa memang masih terbatas pada komunitas dan kelompok tertentu yang menginginkan kesehatan melalui susu Kambing Etawa . Susu Kambing Etawa dipercaya bisa menguatkan tulang, menambah stamina kaum pria, menghilangkan pegal-pegal karena kerja berat dan menyembuhkan berbagai macam penyakit, selain itu Susu Kambing Etawa juga sangat baik untuk perkembangan kecerdasan otak ,memperlancar sistem pencernaan pada mereka yang mengalami gangguan pencernaan dan tidak menimbulkan diare. Aneka Olahan Susu Kambing Etawa Karena manfaat susu kambing etawa tersebut sangat dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat, banyak yang menekuni bisnis susu kambing etawa ini. Salah satunya adalah kelompok usaha Etawa Mulya dari Dusun Nganggring , Girikerto,Turi Sleman Yogyakarta. Etawa Mulya merupakan sebuah kelompok industri rumah tangga yang bergerak dalam bisnis Susu Kambing Etawa. Hasil produk olahan susu kambing Etawa yang dihasilkan kelompok ini bervariasi antara lain : dodol susu, karamel susu, krupuk susu dan susu bubuk instant. Kehadiran bisnis Pengolahan Susu Kambing Etawa Mulya tidak lepas dari dusun Nganggring yang terkenal sebagai Sentra Peternakan Kambing Peranakan Etawa di Kabupaten Sleman. Meski demikian bahan baku susu kambing Etawa juga didatangkan dari daerah Kulonprogo karena produksi susu kambing etawa lokal Nganggring masih belum mencukupi. Masalah pemasaran Susu Kambing Etawa saat ini relatif mudah dan tidak menemui kendala yang berarti, berbeda dengan awal-awal kelompok ini memulai usaha susu kambing etawa. Saat ini beberapa komunitas sudah menanti produksi olahan susu kambing etawa untuk dipasarkan. Meski demikian sukses perjalanan bisnis susu kambing etawa ini tidak dilalui dengan mudah, pada awalnya kelompok ini sempat mengalami kerugian akibat bekerjasama dengan orang yang kurang bertanggung jawab. Kini mereka menuai hasil kerja keras usaha susu kambing etawa.

Kompetitor adalah Lawan atau Kawan Bisnis Kita ?

“Saya kapok dibohongin anak kecil”, itulah yang diucapkan dalam iklan operator kartu A* untuk menyindir iklan *L yang diperankan oleh Baim. Banyak pebisnis yang memiliki pandangan bahwa kompetitor adalah musuh yang harus diawasi gerak-geriknya (market sistem ataupun produknya), disaingi (bahkan persaingan yang tidak sehat dan ilegal pun dilakukan), hingga menjatuhkan kompetitor agar bisnis kita sendiri aman berada di garis depan merupakan kebanggaan beberapa pebisnis. Apakah Anda juga memiliki pandangan yang sama seperti di atas? Mungkin cara-cara seperti itu masih sering dilakukan oleh kita, kompetitor kita, atau pebisnis lain di sekitar kita. Namun kalau kita memperhatikan perkembangan sistem yang terjadi dalam dunia bisnis akhir-akhir, pemikiran atau pandangan tersebut bisa dibilang sudah usang atau tidak jamannya lagi kita saling ‘sikut-sikutan’ atau ‘jegal-jegalan’ dengan kompetitor kita. Kompetitor bukanlah musuh terbesar bagi bisnis kita. Dengan adanya kompetitor, kita dapat berbisnis secara kompetitif, dapat bersaing secara sehat, menunjukkan jati diri (image) dan karakter yang unik dari bisnis yang kita jual. Sadarkah Anda bahwa web Anda merupakan salah satu jati diri bisnis Anda? Ingatlah sebuah statement ini, “Tanpa kompetitor tidak ada dinamika dan sinergi dalam dunia bisnis”. Kalau kita perhatikan, ambil contoh, Facebook dan Twitter. Keduanya sama-sama merupakan situs media social networking, sehingga bisa dibilang Facebook adalah kompetitor Twitter, begitu juga sebaliknya. Namun kalau kita perhatikan dengan seksama, mereka tetap bersaing secara sehat. Bahkan mereka bisa saling menjalin hubungan kerja sama yang baik (buktinya di situs facebook ada link http://www.facebook.com/twitter, begitu juga sebaliknya http://twitter.com/facebook). Contoh lain Yahoo dan Bing. Seperti kita ketahui mereka sama-sama menggeluti dunia search engine. Namun mereka dapat tetap menjalin hubungan kerja sama yang baik satu sama lain, salah satunya mereka ingin menjadi top search engine, menyaingi google (tentunya persaingan yang sehat). Yang terakhir, Smart dan Fren, keduanya operator CDMA. Tapi kita tentu tahu belakangan ini ada HP dengan nama SmartFren. Itulah hasil kerja sama antara kedua operator CDMA tersebut. Bagaimana dengan bisnis kita dan hubungan kita dengan kompetitor? Sebelum bekerja sama dengan kompetitor, tentunya kita sudah harus memiliki jati diri yang jelas dan tegas, agar kita tidak larut dalam hubungan kerja sama itu. Jati diri tersebut dapat dimulai dari web yang Anda miliki. Web Anda harus memiliki perbedaan dengan web lain (desain yang unik dan sesuai karakter bisnis Anda, khususnya desain logo, dan penggunaan dominasi warna), terutama web kompetitor. Web Anda juga tidak dapat dibiarkan begitu saja (seperti yang telah dijelaskan pada blog sebelumnya), infonya harus terus di update. Termasuk juga pelayanan yang Anda berikan melalui fasilitas online status messenger. Akun messenger setidaknya selalu online saat jam buka toko Anda. Setelah online, sebaiknya Anda juga dapat merespon dengan cepat dan tanggap orang-orang yang bertanya melalui chat ataupun email. Buatlah web yang Anda miliki dapat menjawab kebutuhan pelanggan, terutama di jaman serba online ini. Mari kita berbisnis yang sehat, meskipun masih banyak kompetitor lain yang menggunakan pola pikir lama (seperti di awal tadi – daripada bersaing secara tidak sehat, lebih baik kita upgrade kapasitas bisnis kita sendiri), namun pelanggan kita tentunya dapat melihat dan menilai sendiri manakah yang dapat mereka percayai. Karena tidak bisa dipungkiri kalau saat ini pelanggan selain membutuhkan kualitas produk, mereka juga mencari kualitas pelayanan dan kualitas hubungan dengan penjual. Ketika kompetitor meniru apa yang Anda lakukan, jangan cemas, karena hal itu menandakan bahwa bisnis Anda selangkah lebih maju dari mereka (orang hanya akan meniru apa yang baik dan yang ada di depan).

Strategi Jitu Marketing Online

Tentu semua orang sudah tahu bahwa strategi pemasaran secara online melalui media internet sangatlah efektif dan efisien. Mengapa disebut efektif dan efisien? Karena strategi pemasaran online melalui internet membuat usaha anda seakan-akan buka selama 24 jam dan dapat diakses dari seluruh dunia selama terhubung dengan koneksi internet. Dan dengan melakukan optimasi yang benar, usaha anda akan mudah ditemukan dan diketahui oleh banyak orang yang bisa jadi menjadi pelanggan anda dikemudian hari. Strategi Pemasaran Melalui Website Atau Blog Memiliki website atau blog sebagai sarana pemasaran secara online adalah suatu keharusan. Karena dengan memiliki website, membuat usaha anda dapat diketahui selama 24 jam sehari. Salah satu strategi pemasaran yang penting dari web adalah anda dapat menjelaskan secara rinci produk dan jasa yang anda jual. Selain itu anda dapat membujuk pengunjung untuk membeli produk atau jasa anda. Strategi Pemasaran Dengan Optimasi Website Sebagian besar pengguna internet mencari informasi melalui search engine seperti Google, Yahoo, MSN dll sesuai dengan keyword atau kata kunci yang diinginkan atau dikenal dengan istilah SEO (Search Engine optimization). Umumnya pengguna hanya akan mengklik link yang teratas dari hasil pencariannya atau setidaknya link yang ada pada halaman pertama saja. Supaya website anda bisa tampil di halaman depan, optimasi terhadap website perlu dilakukan agar strategi pemasaran berhasil. Manfaatkan Jaringan Sosial Jaringan sosial atau salah satu yang sudah dikenal seperti Friendster, Fupei, dan media sejenisnya dapat dimanfaatkan dalam strategi pemasaran. Saat ini Twitter sedang marak dimanfaatkan untuk promosi. Forum Atau Komunitas Forum atau tempat diskusi lainnya menjadi media yang efektif sebagai alat promosi bisnis secara online . Manfaatkan tool signature yang diberikan oleh pemilik forum dengan link menuju web anda. Promosi Bisnis Melalui Iklan Gratis Banyak sekali iklan gratis di internet yang artinya anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengiklankan usaha anda. Anda hanya perlu registrasi dan menuliskan iklan anda. Memasang Banner Di Situs Lain Pemasangan banner di situs yang memiliki banyak pengunjung tentu bisa menarik banyak pengguna internet untuk berkunjung ke situs anda. Pertukaran banner dengan situs sejenis juga dapat membantu optimasi web anda. Pemasangan Backlink Di Web Lain Pemasangan backlink dapatdilakukan dalam bentuk teks ataupun gambar. Dalam bentuk gambar dapat berupa banner. Meminta review produk Review atau eminta opini merupakan salah satu strategi pemasaran secara online yang sedang ramai. Anda dapat meminta review dari pemilik blog lain utuk di tampilkan di blog mereka. Apakah anda mengetahui atau memiliki pengalaman strategi pemasaran online lainnya? Silahkan tulis di bagian komentar.....

Sunday 4 September 2011

Cara Marketing Di Era Pasar Bisnis Internet

Di Abad 21 ini ada sedikit perbedaan yang kita harus pahami. Kalau dahulu kala perusahaan besar maupun kecil cenderung melakukan pemasaran missal, misal : 1. Membagi brosur kepada siapapun di manapun 2. Mengganggap konsumen itu sama atau rata-rata sama 3. Bergantung pada iklan, sehingga biaya iklan sangat tinggi 4. Berusaha memuaskan pelanggan Di era IT atau era komunikasi ini sebenernya ada beberapa yang sudah bergeser di antaranya : 1. Pasar saat ini sudah mulai jenuh dengan banjirnya brosur, iklan di mana-mana, semua orang ingin jadi pengusaha dan semua ingin membagi brosurnya. 2. Era Internet telah merubah perilaku pasar menjadi horisontal, yang dahulu sangat percaya dengan brosur sekarang di era IT mereka juga butuh “komentar “orang lain yang telah menggunakan produk, review produk, keluhan akan sebuah produk. TInggal duduk menggunakan Google cukup sudah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan , bahwa gerakan banjir brosur/iklan/baliho.spanduk itu mengakibatkan perubahan persepsi di masyarakat, sehingga kecenderungan saat ini yang bisa dipelajari: 1. Persempit pasar yang ditarget dengan kata lain jangan selalu berpikir masala dalam skala yang sangat besar atau bahkan semuanya 2. Fokus lah pada segmen utama dulu, yang memang “paling butuh sekali ” produk/jasa Anda 3. Banyaknya brosur yang mengatakan produk mereka hebat menjadikan citra produk2 menjadi kabur, solusinya : Pesan yg ada susun jangan masal, fokus ke segmen, kalau memang produk obat diabetes yg disasar usaia dewasa cenderung Tua yang menggunakan huruf sedikit besar, gambar produk dan testimoni diperbanyak, jangan gunakan tinta warna warni dan mencolok, bahasan sangat santun. Tentu ini beda dengan untuk obat diabetes anak muda yang mungkin masih jarang terkena Diabetes. 4. Karena adan bencana Banjir Brosur, segera keluar dari s umumnya, Kredibilitas umber iklan menjadi penting saat ini, “Kekuatan Alat” Iklan menjadi sangat penting saat ini. BUkan lagi bonus dan diskonyya, tetapi siapa yang mengatakan sedang ada DISKON? Bu Lurah, Bu RT, Pak Guru, Artis Iklan, Teman, Ketua kOmunitas, Pakar dan Pengamat? LIbatkan lah kredibilitas sumber iklan Anda. 5. Susunlah strategi Promosi berbasis waktu. Ada lebaran, tahun baru, tahun ajaran sekolah, dll (untuk detil dan item2 Hard Selling dan Soft Selling yang lagi trens silahkan baca di Majalah Pengusah Muslim edisi bulan ini, sy menuliskan nnya di sana)

Membangun Strategi Pemasaran Usaha Kecil

Permasalahan mendasar yang sering dihadapi pemilik Usaha Kecil adalah lemahnya penetrasi pasar dan kurang luasnya jangkauan wilayah pemasaran. Karena itu untuk memajukan usaha kecil yang memiliki daya saing yang kuat adalah dengan membangun strategi pemasaran yang baik dan tepat sasaran. Pemasaran merupakan upaya mengatur strategi dan cara agar konsumen mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk menggunakan produk atau jasa yang dimiliki sebuah perusahaan, dalam hal ini usaha kecil dan menengah. Dengan strategi pemasaran yang baik posisi usaha kecil dan menengah menjadi kuat dan patut diperhitungkan dalam kegiatan ekonomi nasional yang akhirnya membawa keuntungan bagi usaha tersebut.

Strategi pemasaran berkaitan dengan bagaimana cara meyakinkan pembeli/pelanggan terhadap produk yang akan dijual. Untuk dapat meyakinkan pembeli si penjual harus memiliki keyakinan bahwa produk yang dijual memang patut dibeli. Karena itu perlu dipertimbangkan beberapa aspek dalam menentukan strategi pemasaran yang akan dijalankan.

Mendefinisikan visi, Misi dan Tujuan Usaha Kecil
Membangun strategi pemasaran sebuah produk usaha kecil harus dimulai dari visi, misi dan tujuan perusahaan yang jelas dan akan diarahkan kemana. Visi , misi dan tujuan dimulai dari level top manajemen kemudian menurun ke level karyawan terendah. Di sinilah letak pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah usaha yang mampu menggerakan dan mampu memberikan motivasi kepada pelaksana. Dalam konteks usaha kecil pemimpin usaha biasanya sekaligus pemilik usaha. Visi, misi dan tujuan ini akan membantu kita menentukan strategi pemasaran seperti apa yang akan diterapkan. Dengan tujuan yang jelas, strategi pemasaran yang diterapkan menjadi terukur, apakah sesuai target pemasaran,gagal, perlu penyempurnaan dan lain-lain.

Menganalisa Faktor Eksternal Usaha Kecil
Selanjutnya setelah memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, perlu dipertimbangkan beberapa faktor eksternal atau faktor lingkungan bisnis yang ditekuni. Pemetaan kondisi ini akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan pesaing kita, sekaligus melihat aspek mana yang bisa dijadikan sebagai keunggulan bersaing. Kebijakan dan aturan pemerintah juga perlu menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran. Faktor eksternal menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan strategi pemasaran karena banyak hal diluar diri kita akan berpengaruh terhadap pemasaran yang dilakukan.

Memahami Pelanggan
Konsumen atau pelanggan adalah basis atau target dari produk kita, maka memahami konsumen atau pelanggan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pemahaman tentang konsumen, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai tambah seperti apa yang diinginkan mereka akan sangat membantu perusahaan dalam mendisain produk dan jasa yang dibutuhkan. Untuk memahami pelanggan perlu dilakukan riset pemasaran. Riset pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara survey atau wawancara dengan calon-calon konsumen mengenai apa harapan dan keinginan mereka tentang perusahaan, merupakan salah satu cara memahami pelanggan.

Menentukan Target Pasar
Menentukan target pasar yang sudah tertentu merupakan strategi pemasaran agar tidak salah menjual produk pada orang yang tidak tepat. Salah satu permasalahan usaha kecil adalah kesulitan untuk untuk menentukan segmen pasar dari hasil produknya, apakah diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas atau untuk menengah bawah. Bisnis Usaha kecil sejak awal harus menentukan bisnisnya diarahkan untuk kelas mana. Dengan menentukan target pasar yang dituju, perusahaan bisa memberikan satu nilai tambah yang menjadi pembeda dibandingkan dengan para pesaingnya. Nilai tambah inilah yang disebut sebagai differensiasi. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam menghadapi berbagai persaingan.

Menganalisa Faktor Internal Usaha Kecil

Setelah peta kondisi eksternal sudah diperoleh , langkah selanjutnya adalah memikirkan kondisi internal sebuah usaha, strategi apa yang akan dilakukan untuk mengelola perusahaan. Pola pengelolaan strategi internal ini, dalam ilmu pemasaran sering disebut sebagai strategi 4 P yaitu mengelola produk, harga, saluran distribusi dan promosi (product, price, place of distrbution, promotion).

Menawarkan Produk Yang sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan
Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuha pelanggan akan ditolak. Produk-produk perusahaan bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu produk utama dan produk pendukung. Produk utama adalah kegiatan belajar mengajar dengan segala prosesnya. Karena bukan barang jadi, proses kegiatan belajar mengajar adalah produk utama yang melibatkan emosi dan perasaan dari peserta didik sebagai konsumen. Karena itu, agar produk utama ini baik harus diciptakan pengalaman belajar mengajar yang menyenangkan.

Perusahaan harus menentukan produk apa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Survey kebutuhan pelanggan perlu dilakukan agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka.

Menentukan Harga Produk
Setelah menentukan produk apa yang ingin ditawarkan, selanjutnya adalah menentukan berapa harga yang harus dibayar oleh konsumen. Harga menjadi sesuatu yang cukup sensitif bagi pelanggan, salah satu yang menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran adalah menentukan harga yang pas. Prinsip utama dalam menentukan harga adalah menghitung keseluruhan biaya yang diperlukan. Dari situ, tinggal ditambahkan berapa persen laba yang ingin diperoleh untuk kepentingan pengembangan dan penghitungan berapa tahun akan balik modal.

Dalam hal distribusi, perlu juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat akan sampai kepada konsumen. Perlu dipikirkan apakah produk kita jual secara langsung atau dipercayakan kepada distributor dan agen untuk penyebarannya. Yang penting adalah bagaimana produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen.

Promosi Produk
Salah satu faktor yang penting dalam pemasaran sebagai P yang terakhir dari 4P yaitu promosi. Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi, yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana para pengelola melakukan berbagai promosi kreatif sesuai dengan kebutuhan dan anggaran promosi yang disediakan. Membuat kemasan produk yang baik dan menarik merupakan salag satu bentuk promosi yang cukup baik dan efektif.

Bentuk promosi yang paling tradisional adalah iklan. Iklan adalah pemasangan informasi produk di berbagai media dan penerbitan mulai dari koran, majalah, tabloid, televisi, dan juga radio. Iklan memang efektif menjangkau khalayak yang luas, tetapi dari sisi biaya memang membutuhkan anggaran yang besar. Jika terasa bahwa biaya iklan di media massa cukup besar, bisa dicoba bentuk lain yaitu dengan brosur, leaflet, dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah di mana konsumen berada. Dengan demikian, informasi lengkap tetap bisa didapatkan oleh target konsumen kita.

Cara lain yang efektif adalah melalui promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) di mana satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat yang baik dari produk atau jasa yang digunakan. Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu.

Pada akhirnya, aktifitas promosi apapun dalam perusahaan tidak bisa berjalan efektif jika secara internal tidak memperhatikan faktor kualitas sebuah perusahaan. Dengan kualitas produk yang baik, ditambahkan komunikasi yang mengena, maka aktifitas perusahaan bisa berjalan dengan baik

Mengatasi Permasalahan Usaha Kecil

Begitu Banyak Permasalahan yang dihadapi Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia . Padahal dalam perekonomian Indonesia,Usaha Kecil Dan menengah (UKM) secara kuantitas memiliki jumlah yang mayoritas. Akan tetapi jika seluruh aset dan Omzet Usaha Kecil Dan Menengah tersebut digabungkan belum tentu bisa menyamai satu perusahaan besar nasional. Di lain sisi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain Usaha Kecil berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.

Ada beberapa permasalahan sehingga kondisi Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia berada pada kondisi yang demikian. Permasalahan yang timbul dari Faktor internal Usaha Kecil Dan Menengah sendiri maupun permasalahan yang berasal dari Faktor eksternal.
Permasalahan Internal Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.

Terkait dengan hal ini, UKM juga menjumpai kesulitan dalam hal akses terhadap sumber pembiayaan. Selama ini yang cukup familiar dengan mereka adalah mekanisme pembiayaan yang disediakan oleh bank dimana disyaratkan adanya agunan. Terhadap akses pembiayaan lainnya seperti investasi, sebagian besar dari mereka belum memiliki akses untuk itu. Dari sisi investasi sendiri, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila memang gerbang investasi hendak dibuka untuk UKM, antara lain kebijakan, jangka waktu, pajak, peraturan, perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur, dan iklim usaha.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.

2.1. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar
Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional dan promosi yang baik.

2.2. Mentalitas Pengusaha UKM
Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap pembahasan mengenai UKM, yaitu semangat entrepreneurship para pengusaha UKM itu sendiri. Semangat yang dimaksud disini, antara lain kesediaan terus berinovasi, ulet tanpa menyerah, mau berkorban serta semangat ingin mengambil risiko. Suasana pedesaan yang menjadi latar belakang dari UKM seringkali memiliki andil juga dalam membentuk kinerja. Sebagai contoh, ritme kerja UKM di daerah berjalan dengan santai dan kurang aktif sehingga seringkali menjadi penyebab hilangnya kesempatan-kesempatan yang ada.

2.3. Kurangnya Transparansi
Kurangnya transparansi antara generasi awal pembangun UKM tersebut terhadap generasi selanjutnya. Banyak informasi dan jaringan yang disembunyikan dan tidak diberitahukan kepada pihak yang selanjutnya menjalankan usaha tersebut sehingga hal ini menimbulkan kesulitan bagi generasi penerus dalam mengembangkan usahanya.
Permasalahan Eksternal Usaha Kecil Dan Menengah (UKM)

1. Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif

Upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi perkembangannya dalam hal kontribusinya terhadap penciptaan produk domestik brutto (PDB), penyerapan tenaga kerja, ekspor dan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan investasi usaha kecil dan menengah melalui pembentukan modal tetap brutto (investasi). Keseluruhan indikator ekonomi makro tersebut selalu dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan pemberdayaan UKM serta menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.

Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan UKM, meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan menengah dengan pengusaha-pengusaha besar.
Kendala lain yang dihadapi oleh UKM adalah mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka. Keluhan yang seringkali terdengar mengenai banyaknya prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang tidak murah, ditambah lagi dengan jangka waktu yang lama. Hal ini sedikit banyak terkait dengan kebijakan perekonomian Pemerintah yang dinilai tidak memihak pihak kecil seperti UKM tetapi lebih mengakomodir kepentingan dari para pengusaha besar.

2. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis.

3. Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.

4. Implikasi Otonomi Daerah
Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan mempunyai implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada UKM. Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing UKM. Disamping itu, semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut.

5. Implikasi Perdagangan Bebas
Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UKM dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan secara tidak fair oleh negara maju sebagai hambatan (Non Tariff Barrier for Trade). Untuk itu, UKM perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing baik secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.

6. Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek
Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk-produk yang dihasilkan UKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama.

7. Terbatasnya Akses Pasar
Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional.

8. Terbatasnya Akses Informasi
Selain akses pembiayaan, UKM juga menemui kesulitan dalam hal akses terhadap informasi. Minimnya informasi yang diketahui oleh UKM, sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap kompetisi dari produk ataupun jasa dari unit usaha UKM dengan produk lain dalam hal kualitas. Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk dan jasa sebagai hasil dari UKM untuk menembus pasar ekspor. Namun, di sisi lain, terdapat pula produk atau jasa yang berpotensial untuk bertarung di pasar internasional karena tidak memiliki jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik.
Langkah yang Dapat Ditempuh Untuk Mengatasi Permasalahan Usaha Kecil

Dengan mencermati permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah dan langkah-langkah yang selama ini telah ditempuh, maka kedepannya, perlu diupayakan hal-hal sebagai berikut:

1. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif
Pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan ketenteraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya.

2. Bantuan Permodalan
Pemerintah perlu memperluas skema kredit khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UKM, untuk membantu peningkatan permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial formal, sektor jasa finansial informal, skema penjaminan, leasing dan dana modal ventura. Pembiayaan untuk UKM sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada maupun non bank. Lembaga Keuangan Mikro bank antara Lain: BRI unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Sampai saat ini, BRI memiliki sekitar 4.000 unit yang tersebar diseluruh Indonesia. Dari kedua LKM ini sudah tercatat sebanyak 8.500 unit yang melayani UKM. Untuk itu perlu mendorong pengembangan LKM agar dapat berjalan dengan baik, karena selama ini LKM non koperasi memilki kesulitan dalam legitimasi operasionalnya.

3. Perlindungan Usaha
Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang-undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan (win-win solution).

4. Pengembangan Kemitraan
Perlu dikembangkan kemitraan yang saling membantu antar UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Selain itu, juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian, UKM akan mempunyai kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.

5. Pelatihan
Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM baik dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Selain itu, juga perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.

6. Membentuk Lembaga Khusus

Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuhkembangan UKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UKM.

7. Memantapkan Asosiasi
Asosiasi yang telah ada perlu diperkuat, untuk meningkatkan perannya antara lain dalam pengembangan jaringan informasi usaha yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha bagi anggotanya.

8. Mengembangkan Promosi
Guna lebih mempercepat proses kemitraan antara UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan produk-produk yang dihasilkan. Disamping itu, perlu juga diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya.

9. Mengembangkan Kerjasama yang Setara
Perlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha (UKM) untuk menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.

10. Mengembangkan Sarana dan Prasarana
Perlu adanya pengalokasian tempat usaha bagi UKM di tempat-tempat yang strategis sehingga dapat menambah potensi berkembang bagi UKM tersebut.


Sumber :Galeriukm